Minggu, 10 Oktober 2010

Hernia Diagfragmatika (ASKEB NEONATUS)

III. HERNIA DIAFRAGMATIKA
A. Pengertian
Hernia diafragmatika adalah suatu kelainan yang sering ditemukan pada bayi baru lahir yang ditandai dengan adanya defek pada diafragma yang menyebabkan timbulnya herniasi isi abdomen ke dalam cavum toraks.

B. Etiologi
Hernia diafragmatika paling sering disebabkan oleh kegagalan satu atau kedua selaput pleura peritoneal untuk menutup saluran-saluran perikardioperitoneal selama kehamilan minggu ke 8.

C. Manifestasi Klinis
Gejalanya berupa:
1. Gangguan pernafasan yang berat
2. Sianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen) .
3. Takipneu (laju pernafasan yang cepat)
4. Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris)
5. Takikardia (denyut jantung yang cepat)
6. Gerakan dada pada saat bernafas tidak simetris
7. Tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia
8. Bising usus terdengar di dada
9. Perut teraba kosong.
D. Patofisiologi
Rongga peritoneum dan pleura kemudian saling berhubungan di sepanjang dinding tubuh posteriol. Kelainan seperti ini yang dikenal sebagai hernia diafragmatika congenital, memungkinkan organ-organ dalam perut memasuki rongga pleura. Pada 85 – 90 % kasus, hernianya disisi kiri, dan gelung usus, lambung, limpa, dan bagian hati bisa masuk ke rongga dada. Karena kehadiran organ-organ perut di dalam dada, jantung terdorong ke anterior, sedangkan paru-paru tertekan dan sering mengalami hipoplasia.

E. Klasifikasi
1. Hernia parastenal, yaitu sebagian kecil otot diafragma gagal berkembang dan biasanya terlihat di bagian anterior diafragma. Sebuah kantong peritoneum kecil yang mengandung gelung usus kemudian bisa masuk ke rongga dada diantara bagian sternalis dan kostalis diafragma.
2. Hernia esophagus diduga disebabkan oleh pendeknya esophagus congenital. Kardia dan bagian atas lambung tertahan di dalam rongga dada, dan lambung kemudian terjepit setinggi diafragma.

F. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik, yaitu:
a. Gerakan dada pada saat bernafas tidak simetris.
b. Tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia.
c. Bising usus terdengar di dada.
d. Perut teraba kosong..
e. Rontgen dada menunjukkan adanya organ perut di rongga dada.
f. Pemeriksaan CT Scan atau USG FAST untuk memastikan diagnosis rupture diafragma dan hernia diafragma.

G. Pencegahan
Terpenuhinya nutrisi selama hamil seperti asam folat, vitamin B komplek dan protein.

H. Komplikasi
a. Gangguan Kardiopulmonal karena terjadi penekanan paru dan terdorongnya mediastinum ke arah kontralateral.
b. Sesak nafas berat berlanjut dengan asfiksia.
c. Mengalami muntah akibat obstruksi usus.
d. Adanya penurunan jumlah alveoli dalam pembentukan bronkus.

I. Penatalaksanaan
a. Anak ditidurkan dalam posisi setengah duduk dan dipasang pipa nasogastrik yang dengan teratur dihisap. Diberikan antibiotika profilaksis.
b. Beri oksigen.
c. Rongent, USG, Fluoroskopi.
d. Bedah, transplantasi paru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar